19.50.00 Dasar Elektronika, Mata Kuliah, Transistor Belum ada komentar
FIELD EFFECT TRANSISTOR
Field Effect Transistor (FET)
merupakan suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti transistor biasa, yang
akan menghantar bila diberi arus basis, transistor jenis ini akan menghantar
bila diberikan tegangan (jadi bukan arus). Kaki-kakinya diberi nama Gate (G),
Drain (D) dan Source (S).
Kanal n dibuat dari bahan
semikonduktor tipe n dan kanal p dibuat dari semikonduktor tipe p. Ujung atas
dinamakan Drain dan ujung bawah dinamakan Source. Pada kedua sisi kiri dan
kanan terdapat implant semikonduktor yang berbeda tipe. Terminal kedua
sisi implant ini terhubung satu dengan lainnya secara internal dan dinamakan
Gate.
Field efect (efek medan listrik)
berasal dari prinsip kerja transistor ini yang berkenaan dengan lapisan deplesi
(depletion layer). Lapisan ini terbentuk antara semikonduktor tipe n dan tipe
p, karena bergabungnya elektron dan hole di sekitar daerah perbatasan. Sama
seperti medan listrik, lapisan deplesi ini bisa membesar atau mengecil
tergantung dari tegangan antara gate dengan source.
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan
dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah
yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya
digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan. Ujud fisik FET ada
berbagai macam yang mirip dengan transistor. Seperti halnya dengan transistor,
ada dua jenis FET yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat beberapa
macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
MOSFET
Metal Oxide Semiconductor FET
(MOSFET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu
atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Mengingat
harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang
benar-benar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada
receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.
MOSFET (Metal oxide FET) memiliki
drain, source dan gate. Namun perbedaannya gate terisolasi oleh suatu bahan
oksida. Gate sendiri terbuat dari bahan metal seperti aluminium. Oleh karena
itulah transistor ini dinamakan metal-oxide. Karena gate yang terisolasi,
sering jenis transistor ini disebut juga IGFET yaitu insulated-gate FET.
Dalam pengemasan dan perakitan
dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan
terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya
menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti halnya
pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.
MengenaL
FIELD EFFECT TRANSISTOR (FET)
FIELD EFFECT TRANSISTOR (FET)
a. JFET
FET pertemuan (Junction FET) adalah transistor kutup
tunggal. Cara kerjanya hanya memerlukan pembawa muatan mayoritas (majority
carrier). Transitor kutub tunggal ini lebih mudah dipahami dari pada transistor
bipolar.
gambar 8.1
Gambar 9.1 menunjukan bagian dari suatu JFET. Ujung bawah
disebut sumber (source) dan ujung atas disebut cerat (drain), diantara cerat
dan sumber adalah celah yang disebur
kanal (chanel). Pada gambar 9.1a di gunanakan bahan tipe n, sehingga pembawa
mayoritas elektron pita konduksi.
Dengan memasang dua daerah p pada sisi kanal, kita
memperoleh JFET tipe n seperti pada gambar 9.2.b. Daerah p ini disebut sebagai
gerbang (gate). Jika kedua gerbang tersebut dihubungkan dengan kawat luar
secara terpisah maka disebut JFET gerbang ganda. Penggunaan JFET gerbang ganda
tersebut adalah untuk pencampur (mixer). Jika kedua gerbang tersebut
dihubungkan dibagian dalam maka kita peroleh JFET gerbang tunggal, seperti
gambar 9.1.c. Jika menggunakan simbol gambar 9.1c , kita harus ingat bahwa
daerah p tersebut mempunyai potensial yang sama.
a
b
gambar 8.2
(a). Bias
normal dari JFET
(b) lapisan
pengosongan (depletion layers)
Gambar 9.2 menunjukkan polaritas normal untuk bias suatu
JFET kanal-n. Caranya adalah menggunakan tegangan negatif antara gerbang dan
sumber, ini membias reverse gerbang tersebut. Karena gerbang dibias reverse,
arus yang mengalir dalam penghubung gerbang hanyalah suatu arus yang kecil dan
dapat diabaikan. Untuk pendekatan pertama, arus gerbang adalah nol.
Nama efek medan (field effect) di hubungkan dengan
lapisan-lapisan pengosongan (deplation layer) disekitar tiap sambungan pn.
Gambar 9.2 b menunjukkan lapisan-lapisan pengosongan tersebut. Arus dari sumber
ke cerat (drain) harus mengalir melalui kanal sempit antara lapisan-lapisan
pengosongan. Ukuran dari lapisan-lapisan pengosongan tersebut menentukan lebar
dari saluran konduksi. Makin negatif tegangan gerbang, saluran konduksi semakin
sempit karena lapisan-lapisan pengosongan satu sama lain menjadi lebih dekat.
Dengan perkatan lain, tegangan gerbang
mengendalikan arus antara sumber dan cerat. Makin negatif tegangan
gerbang, arus makin kecil.
Pebedaan kunci antar suatu JFET dan suatu transistor
bipolar adalah gerbang dibias reverse sedangkan basis dibias forward. Perbedaan
penting ini berarti JFET bekerja seperti suatu alat yang tegangannya dapat di
kendalikan. Secara ideal, tegangan input mengendalikan arus output. Hal ini ini
bebeda dengan transistor bipolar yang arus inputnya mengendalikan arus outpunya.
Perbedaan yang lan , FET mempunyai impedansi input yang tinggi.
FET mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan
transistor, antara lain:
1.
mempunyai stabilitas thermis yang tinggi.
2.
Mempunyai impedansi input yang tinggi.
3.
Relatif lebih tahan terhadap radiasi
4.
Noise yang dihasilkan lebih rendah
5.
Bekerja berdasarkan aliran pembawa minoritas saja.
gambar 8.3
Simbol
skematik JFET kanal n
Sebagian
besar dari JFET, sumber dan ceratnya dapat ditukar. Dengan demikian, kita dapat
menggunakan salah satu ujung sebagai sumber dan ujung yang lain sebagai cerat
atau sebaliknya. Karena alasan ini, simbol JFET pada gambar 9.3 adalah
simetris, titik gerbang dan titik tengah kanal. Jika kita menggunakan simbol
JFET simetris, kita dapat memberi nama pada terminal JFET seperti pada gambar 9.3.
Pada gambar
9.4 ditunjukkan JFET kanal P dan simol skematisnya:
gambar 8.4
Simbol
skematis untuk JFET kanal p
Seperti yang
telah dibahas terdahulu, untuk operasi normal dari JFET terminal gerbang selalu
di bias reverse. Pada kasus tertentu , tegangan gerbang dibuat nol. Dengan kata
lain, kita dapat mengurangi VGS menjadi nol . Keadaan ini disebut
kondisi gerbang dihubung singkat (shorted gate).
Grafik arus
cerat terhadap tegangan cerat untuk kondisi gerbang yang hubung singkat
menyerupai kurva kolektor. Arus cerat mula-mula naik dengan cepat, tetapi
kemudian mendatar. Dalam daerah Vp dan VDS (maks) arus cerat hampir
konstan. Jika tegangan cerat terlalu besar, maka JFET akan mengalami
braeakdown.
Tegangan
pinchoff Vp adalah tegangan cerat ; diatas tegangan ini, arus cerat
menjadi konstan. Jika tegangan cerat sama dengan Vp, kanal menjadi
sempit dan lapisan pengosongan hampir menyentuh. Saluran kecil antara lapisan
pengosongan cenderung untuk membatasi arus. Penambahan tergangan cerat lebih
lanjut, hanya mengakibatkan penambahan sedikit arus cerat. Inilah sebabnya arus
cerat dalam daerah aktif hampir konstan.
Kurva cerat
tampak sangat mirip dengan kurva kolektor. Gambar 9.5menunjukkan kurva cerat
untuk sebuat JFET. Kurva yang paling atas adalah untuk VGS = 0 pada
kondisi gerbang hubung singkat. Tegangan pinchoff terdekat 4 Volt. Dan tegagan
breakdown adalah 30 Volt. Jadi daerah aktif untuk JFET tersebut adalah 4 V<VDS<30
V.
Gambar 8.5 Kurva Cerat JFET
Seperti yang
kita lihat, IDS adalah 10 mA untuk VDS sebesar 15 V.
Suatu
tegangan negatif yang dihasilkan kurva cerat yang lain. Untuk nilai VGS sebesar -1 V,
menurunkan arus cerat kira-kira 5,62 mA dan seterusnya. Kurva yang paling bawah
untuk VGC sebesar -4V dapat mengurangi arus cerat mendekati nol.
Tegangan ini disebut titik sumbat gerbang sumber (gate source cut off voltage)
dn dinyatakan dengan notasi VGS (cut OFF).
JFET
mempunyai jangkauan harga VGS (off) yang lebar. Lembar data menjelaskan VGS
(off) menghasilkan arus cerat yang sangat kecil. Misalnya lembar data JFET MPF
102 memberikan VGS (off) maksimum sebesar 8 V untuk arus cerat 2 nA.
Seperti yang
telah kita lihat sebelumnya bahwa VP adalah harga tegangan cerat
yang mengambil arus untuk kondisi gerbang hubung singkat. Karena hal ini :
Lembar data
tidak memberikan harga VP , tetapi menyajikan VGS(off)
yang ekivalen dengan VP. Karena kondisi gerbang hubung singkat
memberikan kurva cerat paling tinggi dan VGS(off) menghasilkan
kurva cerat paling rendah, jangkauan normal dari VGS adalah:
Jika VGS
dalam jangkauan ini, ID harus dalam interval:
Sebagai
contoh, dalam gamba 9.6 jangkauan normal dari tengangan cerat adalah antara 4
dan 30 V , jangkauan normal dari arus cerat adalah antara 0 dan 10 mA.
b. MOSFET
MOSFET adalah
singkatan dari Metal Oxida Semikonduktor Field Effect Transistor. Sering juga
disebut Insulated Gate FET (IGFET). Hal ini disebabkan gate pada MOSFET tidak
berhubungan langsung dengan kanal, tetapi diisolasi oleh suatu lapisan oksida
logam yang tipis (biasanya silikon oksida). Kita mengenal dua macam MOSFET
yaitu:
1.
DE MOSFET (Depletion Enhanchement MOSFET)
2.
E MOSFET ( (Enhanchemen MOSFET)
DEMOSFET
adalah semacam MOSFET yang dapat beraksi dengan deplation action (aksi
pengosongan). Dan enhanchement action
(aksi peningkatan). Oleh karena itu disebut DEMOSFET.
ENHANCHEMENT
MOSFET adalah semacam MOSFET yang hanya beroperasi dengan enhanchement action
(aksi peningkatan) saja. Gambar 9.7 adalah simbol-simbol DEMOSFET dan EMOSFET.
gambar 8.7 simbol-simbol MOSFET
Di bawah ini
adalah rangkaian kerja DEMOSFET kanal n:
Gambar 8.8
Rangkaian kerja DE MOSFET
Baik tegangan
positif maupun negatif yang diberikan pada gate, tidak akan menyebabkan adanya
arus gate karena adanya metal oxida antara gate dan saluran.
Bila gate
diberi muatan negatif maka muatan negatif tersebut pada gate ini akan menolak
elektron-elektron yang ada pada saluran, sehingga arus drain ID akan
berkurang (sama dengan JFET).
Pada tegangan
gate tertentu, semua elektron bebas pada saluran akan terusir, sehingga
menyebabkan tidak mengalirnya arus drain ID. Karena itu, operasi
dengan tegangan gate negatif disebut deplation
action (aksi
pengosongan).
Bila gate
diberi tengangan positif, maka muatan positif ini menarik elektron-elektron
babas pada saluran antara gate dan substrat. Hal ini akan meningkatkan arus
drain ID. Karena itu, operasi ini dinamakan enhanchement action , maka MOSFET ini dikatakan DE MOSFET
(Deplation Enhancement MOSFET).
Kesimpulannya
adalah bahwa DE MOSFET dapat beroperasi (bekerja) dengan memberikan tegangan
gate positif maupun negatif. Diatas adalah prinsip atau cara kerja DE MOSFET
kanal n, sedangkan cara kerja DE MOSFET kanal p semua polaritas baik tegangan
maupun arus adalah kebalikan dari uraian diatas.
gambar 9.9 Rangkaian kerja E MOSFET
Pada gambar
di atas terlihat bahwa substrat (St) menutup seluruh jalan (saluran) antara source dan drain. E MOSFET yang hanya bekerja dengan aksi peningkatan saja.
Pada saat VGS
= 0 , tidak ada arus drain ID yang mengalir walaupun VDD
ada tegangannya. Karena bahan p tidak dapat mempunyai pembawa muatan atau hanya
sedikit sekali yang disebabkan agitasi thermis.
Apabila
gate diberi tengangan posistif yang
cukup besar, maka akan mengalirlah arus drain ID. Karena bila gate
mendapat tegangan positif maka akan
terinduksikan muatan negatif pada substrat. Muatan negatif ini berupa
ion-ion negatif yang ada pada bahan p
tersebut.
Selanjutnya
bila tegangan positif pada gate dinaikkan hingga mencapai suatu harga tertentu,
maka elektron-elektron bebas akan membentuk lapisan tipis yang berfungsi
sebagai pembawa muatan yang mengakibatkan arus drain ID naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar